AC Teknologi Inverter
Check Remote Control AC yang Rusak
Cara mencari terminal S C R pada Compressor
Bila anda belum mengetahui cara pencarian terminal compressor (S C R) dapat anda lihat pada tutup terminal compressor atau Anda bisa juga dengan mengukur tahanan 3 buah terminal compressor tersebut dengan sebuah multitester.
Caranya adalah sebagai berikut :
Posisikan multitester pada skala ohm x 10 ukur semua tahanan ketiga terminal compressor sampai menemukan tahanan yang terkecil, bila sudah anda dapatkan tahanan yang terkecil, satu terminal yg tidak tersentuh probe tester itu adalah (S) atau starting yang dihubungkan dengan running capasitor.
Sedangkan untuk pencarian (r) nya ukur dari terminal (S) dengan terminal lainnya, tahanan yang terbesar adalah (R) yang juga dihubungkan dengan running capasitor dan 1 line listrik, dan tahanan yang terkecil adalah (C) yg dihubungkan langsung dengan line listrik. Jadi, di dalam 2 terminal running capasitor dibagian running dari compressor (R) digabung dengan 1 line listrik dan line listrik yang satunya masuk kedalam overload compressor yang menyambung pada terminal (C) compressor.
Sumber : http://bengkelacdankulkas.blogspot.com/2010/02/cara-mencari-terminal-s-c-r-pada.html
Prinsip Dasar Pendingin
Jika anda menempatkan secangkir kopi panas diatas meja dan meninggalkan untuk sementara waktu, panas di kopi itu akan dipindahkan kepada benda-benda disekitar meja tersebut yaitu sendok dan udara sekitarnya. Saat panas kopi dipindahkan atau ditransfer kepada benda dan udara sekitarnya maka suhu panas pada kopi akan segera menghilang. pada proses prinsip pendinginan juga sama dengan kejadian diatas, proses pendinginan bekerja dengan menghilangkan panas dari suatu benda dan memindahkan panas tersebut kepada benda yang lain dan udara sekitar. Sistem komponen pendinginan Ada lima komponen dasar dari suatu sistem pendingin, yaitu : - compressor. - kondenser. - kran expansi atau pipa kapiler. - evaporator. - refrigerant atau freon. Agar sistem pendinginan berjalan dengan sukses, kelima komponen tersebut harus ada. Compressor Compressor berfungsi menghisap gas bertekanan rendah dari evaporator, setelah dihisap gas bertekanan rendah dikompresi atau ditekan agar suhu dari gas naik kembali. Jadi fungsi compressor adalah untuk merubah gas bertekanan rendah menjadi gas bertekanan tinggi. Kondenser kondenser berfungsi untuk menampung gas bertekanan tinggi dari buangan pipa tekan compressor. Lalu dengan bantuan sebuah fan motor gas panas atau gas bertekanan tinggi tersebut dihisap dan dibuang keluar. Suhu dari gas tekanan tinggi menentukan suhu dimana kondensasi berawal. Saat panas mengalir dari kondenser ke udara, suhu kondensasi harus lebih tinggi dibandingkan dengan udara tersebut yaitu diantara 12 derajat celcius sampai -1 derajat celcius. Gas tekanan tinggi pada kondenser kemudian didinginkan sampai menjadi gas cair menuju kran ekpansi atau pipa kapiler. Kran ekspansi Dalam sistem pendinginan kran ekspansi terletak diujung liquid line atau sebelum evaporator. Saat cairan tekanan tinggi memasuki kran ekspansi yang datang dari kondenser, kran ekpansi kemudian mengurangi tekanan dari refrigerant atau freon saat melewati lubang yang terletak dibawah kran expansi. Dengan adanya pengurangan tekanan, suhu refrigerant atau freon menjadi turun ke tingkat bawah udara sekitar. Kemudian tekanan rendah ini didorong masuk kedalam evaporator. Evaporator Fungsi dari evaporator adalah membuang panas yang tidak diinginkan dari benda melalui cairan pendingin. Cairan refrigerant yang terkandung dalam evaporator mendidih pada tekanan rendah. Tingkat tekanan ini ditentukan oleh dua faktor, diantaranya sbb : - Tingkat dimana panas yang diserap dari benda ke cairan pendingin di evaporator. - Tingkat dimana gas tekanan rendah akan dihisap dari evaporator ke compressor. Untuk menjalankan transfer panas, suhu cairan pendingin harus lebih rendah daripada suhu benda yang ingin didinginkan. Setelah memindahkan dingin, cairan pendingin dihisap dari evaporator oleh compressor. Ketika meninggalkan koil evaporator cairan pendingin telah berubah menjadi gas tekanan rendah untuk dikompresi kembali oleh compressor.
Sumber : http://bengkelacdankulkas.blogspot.com/2010/03/prinsip-dasar-pendinginan.html
Cara Check Thermistor
Bagaimana thermistor bekerja?
Termistor terbuat dari bahan semikonduktor dan bekerja dengan cara yang berlawanan dengan RTDs. Sementara RTDs (resistance temperature detectors) mengalami peningkatan resistensi dengan meningkatnya suhu, termistor cenderung menunjukkan resistensi yang lebih rendah dengan suhu yang lebih tinggi. Hal ini karena bahan semikonduktor cenderung menghantarkan electron lebih karena suhu meningkat. Meskipun banyak jenis termistor yang tersedia, termistor dua-kawat adalah yang paling umum untuk pengukuran temperatur. Memeriksa thermistor harus melakukan pengukuran resistansi (ohm). Menggunakan multimeter analog maupun yang digital, Anda harus dapat melihat nilai ohm transducer stabil pada suhu kamar dan menurun sebagai ujung transducer bila dipanaskan. Thermistor umumnya memiliki perubahan besar dalam hambatan per derajat suhu,. Cara terbaik untuk menguji thermistor adalah ketika thermistor terhubung ke controller. Anda perlu mengecek dengan multi meter dalam mode VDC, lalu pasang kabel probe pada sambungan thermistor. Pada suhu kamar (25 derajat) Anda akan menerima 2.5VDC, jika Anda menerima 5VDC ini berarti bahwa tidak ada sambungan atau tahanan (ohm) pada thermistor. Jika Anda menerima 0 VDC berarti bahwa ada short pada thermistor. Ada controller yang bekerja di 3.3V, dalam controller ini ketika thermistor memutuskan arus adalah 3,3 VDC. Pada suhu kamar (25derajat) kita mendapatkan 1,7 VDC, tentu saja hasilnya bervariasi sesuai suhu pada ruangan. PTC thermistor memiliki tahanan (ohm) yang meningkat dengan meningkatnya suhu. NTC thermistor memiliki tahanan (ohm) yang menurun dengan meningkatnya suhu. Cara lain mengecek thermistor adalah, ukur themistor dengan multimeter pada skala kilo ohm. Jika perubahan tahanan (ohm) tidak terhingga atau tidak ada tahanan sama sekali, berarti thermistor dalam keadaan rusak.
Sumber : http://bengkelacdankulkas.blogspot.com/2010/05/cara-check-thermistor.html
Cara Mencari Kebocoran Pada Evaporator
Proses pump down dilakukan bila freon dalam sistem masih ada, tetapi bila sudah tidak ada freon dalam sistem anda tak perlu untuk melakukan pump down. Setelah indoor terlepas dari bracket buka tutup indoor lalu buka beberapa baut pada bagian komponen pcb dan lepaskan socket fan motor, socket motor swing, socket sensor led display, socket thermistor dan lepaskan kabel ground/arde yang menuju bagian evaporator. setelah box komponen pcb anda lepaskan buka evaporator. evaporator ada yang dibaut pada body indoor atau hanya dikunci dengan cara menjepitnya dengan body indoor. angkat bagian kiri terlebih dahulu lalu kemudian lepaskan dengan cara perlahan-lahan dan jangan lupa buka klem yang mengunci pada pipa dibagian belakang indoor unit. Setelah evaporator terlepas tutup bagian pipa ukuran 3/8 dengan nepel 3/8 yang sudah dikembangkan ujung pipanya dan pada ujung satunya anda las mati. ( lihat gambar 2 ) pasang nepel 3/8 tersebut lalu dikencangkan dengan 2 buah kunci inggeris. Sedangkan pada bagian pipa 1/4 nya anda pasangkan selang manifold, untuk memasukan angin dari pompa vakum yang telah anda buat dengan compressor bekas. Bila anda tak mempunyai pompa vakum yang terbuat dari compressor, anda bisa memasukan freon kedalam evaporator tersebut. Tapi cara ini membuang banyak freon bila timbul kebocoran lagi setelah evaporator di las. Setelah evaporator berisi tekanan oksigen ( 100 - 150 PSI ) lalu celupkan evaporator pada bak ember besar dan perhatikan bagian samping kiri dan kanan untuk melihat kebocorannya. Bila sudah anda temukan letak kebocorannya kemudian angkat evaporator dari bak ember dan buang oksigen yang berada dalam evaporator. Lalu anda bisa melakukan pengelasan pada bagian yang bocor dengan alat las yang anda miliki, atau anda bisa meminta bantuan jasa tukang las karbit yang ada disekitar rumah anda untuk melakukan pengelasannya. lakukan pengelasan atau penebalan pada bagian samping kiri dan kanan agar evaporator menjadi lebih kuat dari tekanan freon. Setelah selesai melakukan pengelasan periksa kembali dengan cara mencelupkan pada bak ember yang berisi air dan berikan tekanan oksigen dan perhatikan pada bagian samping kiri dan kanan apa masih ada yang bocor? Jika sudah tidak ada kebocoran, pasang kembali evaporator pada indoor dan pasang kembali indoor unit pada barcket. Setelah nepel indoor dan kabel power untuk outdoor terpasang pada pipa instalasi, lakukan vakum dan isi freon kembali atau tambahkan freon bila dalam unit masih terdapat sisa freon. Ingat : Matikan aliran listrik yang menuju ac split anda !!! Bila anda mau mencoba apa yang saya tulis diatas.
Sumber : http://bengkelacdankulkas.blogspot.com/2010/06/cara-mencari-kebocoran-pada-evaporator.html